Minggu, 25 Desember 2011

8

1

7

6

5

4

korea 3

korea 1

Gaya Harajuku merupakan daya tarik wisata besar, mengumpulkan pengagum dari seluruh penjuru dunia. Gadis Harajuku tidak mengekor gaya populer, tetapi memilih untuk membuat gaya mereka sendiri. Jika Anda ingin gaya rambut Anda seperti Harajuku Girl, anda akan terlihat menonjol di keramaian.
Potong dan atur gaya
Gadis Harajuku pergi untuk drama dalam potongan rambut dan gaya. Kebanyakan mendukung poni yang memotong lurus di dahi, dan rambut yang setidaknya panjang bahu sehingga dapat dengan mudah ditata. Gaya rambut biasanya mengingatkan orang-orang dari seorang gadis kecil, dengan kuncir mini dan kuncir besar yang sangat populer. Beberapa juga mendukung melihat Lolita, dengan ikal ketat di sekitar wajah mereka. Jika Anda ingin gaya rambut Anda seperti Harajuku Girl, gunakan elastis untuk menarik rambut ke kuncir dan menggoda mereka sehingga mereka besar dan dramatis.
Berikan warna
Bagian dari gaya rambut Harajuku banding nyata Girls ‘adalah warna yang mereka pilih untuk mewarnai rambutmereka. Gadis Harajuku mendukung terang, warna neon yang menempel rambut hitam legam, seperti listrik biru atau pink panas. Warna-warna ini dilakukan sebagai guncangan tebal warna pada garis-garis di sekitar kepala, atau dalam beberapa kasus mereka bahkan pewarna merah muda seluruh kepala. Untuk mendapatkan warna rambut seperti Harajuku Girl, pergi ke penata rambut Anda dan meminta coretan warna seluruh rambut Anda. Jika Anda hanya ingin sedikit warna, mendapatkan beruntun di rambut tepat di belakang telinga Anda, sehingga Anda hanya melihat saat Anda menggerakkan kepala Anda, atau menariknya di ekor kuda. Pergi untuk warna neon yang akan menonjol terhadap rambut gelap.
Tambahkan Aksesoris
Bagian dari daya tarik rambut Harajuku Girls ‘adalah aksesoris gila yang mereka gunakan untuk membawa perhatian kepada mereka. Anda akan melihat banyak jepit rambut gadis kecil ‘dan busur tersebar di seluruh rambut mereka, bersama dengan aksesoris plastik seperti hati dan bintang. Kepala ke perhiasan lokal Anda dan toko aksesori dan toko di departemen praremaja untuk menemukan aksesoris untuk gaya rambut Harajuku Gadis Anda. Cari terang, warna primer dan ingat bahwa tidak ada hal seperti terlalu banyak dalam model rambut ini.

korea 2

model rambut

alamat URL

-http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1943999-manfaat-sumber-sumber-informasi-usaha/

-http://id.shvoong.com/business-management/2000584-strategi-pemasaran-bagi-usaha-baru/

-http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/2023777-salah-satu-hambatan-dalam-memulai/

-http://id.shvoong.com/business-management/2000585-perencanaan-usaha/


-http://id.shvoong.com/business-management/2000585-perencanaan-usaha/

-http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063106-pengertian-sisa-hasil-usaha-shu/

-
http://www.docstoc.com/docs/65562114/Cara-Membuat-Proposal-Pengajuan-Modal-Usaha-Ke-Bank
-http://www.scribd.com/doc/12781416/analisa-laporan-keuangan
-http://id.shvoong.com/tags/manfaat-usaha-butique/
-http://en-gb.facebook.com/topic.php?uid=136218123068367&topic=381

-http://id.shvoong.com/business-management/2000584-strategi-pemasaran-bagi-usaha-baru/

Sabtu, 24 Desember 2011

I. LATAR BELAKANG

I. LATAR BELAKANG

A. Dasar Gagasan Usaha
Pada era globalisasi sekarang ini, kita dituntut serba cepat, untuk memenuhi serba cepat tersebut kita dituntut untuk bertindak secara praktis.
Begitu pula para pecinta fashion membutuhkan model baju yang terbaru  karena dapat membuat lebih percaya diri.
model baju tersebut adalah jawaban dari permasalahan tersebut, mengapa? Dengan model baju korea dan berbagai jenis dapat memberikan inovasi serta lebih mudah sehingga hal tersebut sangat praktis bagi para fashion yang mempunyai waktu yang terbatas.
Peluang inilah yang akan kami bidik untuk pasar local sedangkan kebutuhan luar negeri akan model korea  sangat tinggi sehingga peluang untuk ekspor pun sangat terbuka lebar dan tentu saja hal tersebut menjanjikan keuntungan yang besar

nama website

-http://www.lkpp.go.id/v2/profil_lkpp.pdf

contoh

Contoh
PROPOSAL
PERMOHONAN KREDIT USAHA
Usaha
Restoran & Cafe

di
………………
STUDI KELAYAKAN BISNIS
2008
Bagian dari buku “Menangkap Peluang Usaha”. penulis: Moh Abu Bakar (Abim Ashter)
……….., …………   200…..
Kepada Yth,
Bank
Cab. ……..
Di
…………
Up: Bapak………..
Dengan Hormat,
Perihal:            Permohonan Kredit Usaha Restoran dan Cafe
Dengan Hormat,
Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha Restoran dan Cafe. Usaha Restoran dan Café ini merupakan usaha baru saya, tetapi saya mempunyai permintaan pasar yang pasti dan mempunyai kontrak penjualan. Disamping itu saya mempunyai pengalaman kerja dibidang usaha ini.
Besarnya investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 117.611..000 (Seratus tujuh belas jutau enam ratus sebelas ribu rupiah). Sedangkan modal kami saat ini sebesar Rp 41.480.000, maka kekurangan dana investasi sebesar Rp 76.131.000 (Tujuh puluh enam juta seratus tiga belas ribu rupiah) kami mengharapkan dapat bantuan kredit investasi dari Bank.
Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil analisa tentang rencana perluasan usaha ini.
Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.
Terimakasih atas perhatiannya.
Hormat Kami,
Ervina Eka Siswanti
STUDI KELAYAKAN BISNIS
PROYEK
RESTORAN DAN CAFE
I.   Latar Belakang

Suatu mal yang berlokasi di daerah central bisnis, dimana pengunjungnya sebagian besar merupakan para businessman dan sebagian lagi remaja yang menginjak dewasa. Dari waktu ke waktu pengunjung yang datang kesana terus meningkat. Hal ini didukung dengan lokasi yang strategis, tempat parkir yang luas dan dekat dengan perumahan elit yang cukup besar.
Mal tersebut baru beroperasi 8 bulan dan masih tersedia tempat untuk usaha restoran & cafe sebanyak 2 unit.
II.  PEMRAKARSA
Dengan latar belakang diatas, maka saya bernama Santi Damayanti merencanakan untuk membangun usaha Restoran dan Café tersebut. Dimana saya telah mempunyai pengalaman dalam pengelolaan usaha Restoran dan Café dan saya sudah pernah kerja diperusahaan Restoran + 5 tahun. Sehingga saya cukup mengerti mengenai seluk beluk dan operasional usaha tersebut. Lebih detail tentang rencana usaha tersebut dapat lebih lanjut proposal ini.
III. KEPEMILIKAN USAHA
Usaha Restoran dan Café ini merupakan usaha perorangan dimana pengurus usaha adalah anggota-anggota keluarga terdekat, yaitu:
Pemilik / Pimpinan Usaha       : Ervina Eka Siswanti
Pengurus Harian                      : Qurrotul Aini
Total jumlah Karyawan: 7 orang
Riwayat hidup pemilik, saat ini saya masih bekerja sebagai karyawan pada sebuah Restoran, sedangkan yang menjalankan usaha saya adalah saudara saya. Untuk lebih jelas tentang Curriculum Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
MODAL USAHA
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 41.480.000 (Empat puluh satu juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah).
Surat-surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-          Surat izin Domisili
-          SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
-          TDP (Tanda Dartar Perusahaan)
-          NPWP (Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
-          Sertifikat Rumah
-          Surat Kawin
-          Kartu keluarga
-          Kartu tanda penduduk (KTP)
IV.  Pemasaran
Produk dan Segmentasi
Produk usaha ini adalah minuman kopi plus campurannya, minuman lainnya, makanan cemilan (Roti), makanan pokok.
Segmentasi usaha ini adalah pengunjung yang datang ke mal dan juga pengunjung yang diundang berdasarkan reklami tau iklan lainnya.
Permintaan
Dari survey diperoleh data omset penjualan 2 unit restoran dan café yang sudah beroperasi disana adalah:
Historikal data total omset Restoran & Café:
Bulan Restoran & Café  (Rp) Jumlah Café  (Unit) Rata-rata Omset/Unit  (Rp/unit)
Bulan-1  Bulan-2
Bulan-3
Bulan-4
Bulan-5
Bulan-6
Bulan-7
Bulan-8
30.000.000  45.000.000
55.000.000
70.000.000
90.000.000
100.000.000
120.000.000
150.000.000
1  1
1
2
2
2
2
2
15.000.000  17.500.000
25.000.000
17.500.000
20.000.000
21.250.000
22.500.000
25.000.000
Ramalan Permintaan:
Dengan menggunakan fungsi linear (Lihat program lamaran di CD) perkiraan pertumbuhan / proyeksi omset penjualan Restoran dan Café:
Bulan Total Omset
Proyeksi
Bulan-9 197,840,909
Bulan-10 220,909,091
Bulan-11 243,977,273
Bulan-12 267,045,455
Bulan-13 290,113,636
Bulan-14 313,181,818
Bulan-15 336,250,000
Bulan-16 359,318,182
Bulan-17 382,386,364
Bulan-18 405,454,545
Bulan-19 428,522,727
Bulan-20 451,590,909
Pesaing
Total Restoran dan Café yang diizinkan oleh pengelola mal tersebut sebanyak 4 unit, unit ke 3 akan beroperasi pada bulan 10, yang dikelola oleh kami. Sedangkan unit ke 4 diperkirakan akan beroparsi pada bulan ke 14.
Perkiraan Perkembangan pesaing
Bulan Restoran & Café  (Unit)
Proyeksi 2
Bulan-9 3
Bulan-10 3
Bulan-11 3
Bulan-12 3
Bulan-13 3
Bulan-14 4
Bulan-15 4
Bulan-16 4
Bulan-17 4
Bulan-18 4
Bulan-19 4
Bulan-20 4
Peluang
Besarnya proyeksi peluang pasar / omset rata-rata yang di analisa dengan menggunakan konsep bagi-bagi kue adalah:
Bulan Total Omset  (Rp) Restoran & Café  (Unit) Omset rata-rata  (Peluang)
(Rp/unit)
Proyeksi


Bulan-9 197,840,909 2 98,920,455
Bulan-10 220,909,091 3 73,636,364
Bulan-11 243,977,273 3 81,325,758
Bulan-12 267,045,455 3 89,015,152
Bulan-13 290,113,636 3 96,704,545
Bulan-14 313,181,818 4 78,295,455
Bulan-15 336,250,000 4 84,062,500
Bulan-16 359,318,182 4 89,829,545
Bulan-17 382,386,364 4 95,596,591
Bulan-18 405,454,545 4 101,363,636
Bulan-19 428,522,727 4 107,130,682
Bulan-20 451,590,909 4 112,897,727
V. Teknis
Lokasi Usaha:
Tempat usaha ini berlokasi dilantai ground floor dekat dengan pintu masuk pada mal tersebut. Luas ruangan restoran dan café tersebut 30 m2.
Barang Investasi:
- Kontrak Ruangan 1 tahun
- Meja, Kursi, lemari
- Kompor gas 1 unit
- Kompor Listrik 2 unit
- Perlatan memasak lainnya
- Kulkas
- Heater
VI.  Keuangan
Total biaya pembangunan Restoran dan Café tersebut sebesar Rp 117.611.000, dengan rincian sebagai berikut
Barang Investasi:
- Kontrak Ruang 1 tahun                                            Rp    50.000.000
- Renovasi                                                                   Rp      5.000.000
- Kursi, meja, lemari                                                    Rp    25.000.000
- Kompor gas 2 unit                                                    Rp      1.200.000
- Kompor Listrik 1 unit                                               Rp      1.000.000
- Peralatan memasak lainnya                                       Rp      2.500.000
- Kulkas                                                                       Rp      3.000.000
- Heater                                                                       Rp      3.000.000
- Motor I unit                                                              Rp    12.000.000
- lain-lain                                                                     Rp      1.000.000
Total                                       Rp   103.700.000
1.    Modal Kerja (Pembelian Kopi, roti, dll)                Rp.     13.911.000
Grand Total                           RP    117.611.000

Sumber Dana Investasi

Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:

Modal sendiri
- Investasi                                            Rp   41.480.000 (40%)
Kredit Bank
- Investasi                                            Rp    62.220.000 (60%)
- Modal Kerja                                      RP    13.911.000
Total               Rp    76.131.000

Grand Total                           Rp   117.611..000

Pembayaran Kredit Investasi
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada bulan kedua (sebulan setelah pinjaman diterima), serta selanjutnya setiap 1 bulan sekali, selama 15 bulan. (lebih ditail dapat dilihat pada table dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)
Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit
Bulan Pokok Kredit  (Rp) Bunga Kredit  (Rp) Total  (Rp)
Bulan-1 6,248 1,244 7,492
Bulan-2 6,248 1,398 7,646
Bulan-3 6,248 1,273 7,521
Bulan-4 6,248 1,148 7,396
Bulan-5 6,248 1,023 7,271
Bulan-6 6,248 898 7,146
Bulan-7 6,248 773 7,021
Bulan-8 6,248 648 6,896
Bulan-9 6,248 523 6,771
Bulan-10 6,248 398 6,646
Bulan-11 6,248 273 6,521
Bulan-12 7,403 148 7,551
Proyeksi Laba Rugi
Pada bulan operasi pertama diperkirakan usaha air isi ulang sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 53.789.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 35.937.000, Akumulasi keuntungan dalam satu tahun adalah Rp 595.870.000 Lebih ditail tentanng  Proyeksi laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1.      Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah + 4 Bulan.
2.      Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.
IRR dalam 12 bulan adalah 35,69%.
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal 1 atau 100%.
Bulan Likuiditas
Bulan -1  Bulan -2
Bulan -3
Bulan -4
Bulan -5
Bulan -6
Bulan -7
Bulan -8
Bulan -9
Bulan -10
Bulan -11
Bulan -12
96.68%  156.95%
235.72%
340.02%
477.48%
649.87%
853.82%
1149.85%
1587.87%
2283.88%
3527.40%
7135.00%
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan, dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of return On Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Bulan ROI ROE
Bulan -1  Bulan -2
Bulan -3
Bulan -4
Bulan -5
Bulan -6
Bulan -7
Bulan -8
Bulan -9
Bulan -10
Bulan -11
Bulan -12
49.42%  35.52%
43.21%
51.93%
61.92%
50.67%
60.42%
71.97%
85.87%
102.93%
124.34%
156.26%
129.68%  86.64%
99.91%
113.19%
126.47%
95.70%
105.74%
115.77%
125.81%
135.84%
145.87%
155.91%
Terlihat ROI dan ROE pada awal bulan sudah lebih dari suku bunga bank dan makin meningkat setiap yang menyatakan proyek ini layak dibangun. Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05.
V.    Jaminan Kredit.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan Surat sertifikat rumah atas nama saya.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.
Hormat Kami,
(Ervina Eka Siswanti)
Pemilik Usaha

Kerangka

Contoh Kerangka Proposal Bantuan Dana

Qdoey`s
Berikut adalah salah satu contoh kerangka dalam membuat sebuah proposal untuk mengajukan bantuan dana atau penggalangan dana untuk mengadakan atau menyelenggarakan sebuah acara.
Download contoh Proposal 17 Agustusan
Download contoh Proposal Bantuan Dana Lengkap (Telah Jadi)

Perlu dicatat bahwa setiap lembaga donor atau perusahaan mempunyai format penyusunan proposal tersendiri. Akan lebih praktis dan strategis bila kita menuliskan surat pengantar (satu atau dua halaman) yang berisikan garis besar/kerangka umum proposal. Dalam surat tersebut jelaskan kita akan mengirim proposal lengkap sesuai format dari lembaga donor/sponsor, dan tanyakan kesediaan lembaga donor/sponsor untuk mengadakan pertemuan dengan anda untuk membahas (presentasi) proposal anda. Jangan lupa melampirkan profil lembaga/organisasi/kelompok anda dan alamat serta nama penghubung (kalau punya kartu nama, lampirkan juga)
  • Berikut ini beberapa butir yang perlu anda cantumkan dalam surat pengantar permohonan bantuan dana/sponsor :
  1. Latar belakang: Perkenalkan dan jelaskan siapa kita (lembaga/organisasi/kelompok: visi dan misi) kegiatan-kegiatan kita, pengalaman dan kemampuan kita (ini penting untuk mendapatkan kepercayaan misalnya menyebutkan bahwa kita pernah mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tertentu, lembaga/organisasi pernah diaudit oleh lembaga yang berbobot, penghargaan-penghargaan yang pernah diperoleh), keterbatasan kita khususnya yang berkaitan dengan dana.
  2. Konteks permasalahan: Jelaskan dalam rangka apa kita mengajukan permohonan bantuan dana, apa makna atau manfaat dari kegiatan yang kita ajukan untuk didanai/sponsori (dampaknya bagi masyarakat, pemberi dana dan bagi kita /lembaga/organisasi)
  3. Maksud dan Tujuan: Jelaskan maksud dan tujuan kegiatan yang akan kita selenggarakan. Rumuskan tujuan secara tegas dan jelas.
  4. Kegiatan: Jelaskan secara singkat bentuk dan kegiatan-kegiatan yang akan kita selenggarakan.
  5. Tempat dan Waktu: Cantumkan di mana dan kapan kegiatan-kegiatan tersebut akan kita laksanakan.
  6. Perkiraan Anggaran yang dibutuhkan : Secara kasar cantumkan perkiraan dana yang dibutuhkan
  7. Laporan: Jelaskan bahwa setelah kegiatan selesai, kita bersedia membuat laporan penyelenggaraan dan pertanggungjawaban dalam hal penggunaan dana.

Senin, 12 Desember 2011

Makanan Khas dan Cinderamata khas kuningan

Makanan Khas dan Cinderamata

Makanan Khas

  • Peuyeum Ketan
Tape Kuningan yang dibungkus daun jambu air
Peuyeum/tape ketan ini dibuat dari ketan putih yang diasamkan dan dibungkus dengan daun jambu. Rasa asamnya itulah yang menjadi ciri khasnya. Dijual dalam wadah ember hitam bertuliskan Tape Ketan Asli Cibeureum, ada juga yang dijual dalam bentuk kemasan kecil kotak plastik.
  • Keripik Gadung
  • Emping Tangkil/Melinjo
  • Angling
  • Wajit Subang
  • Leupeut
  • Nasi Kasreng(Nasi Bungkus ciri Khas Luragung)
  • Koecang
  • Hucap (Kupat tahu kecap)
  • Gemblong
  • Golono (Gorengan Khas Dari Luragung)
  • Becak
  • Wajit Luragung
  • Gaplek Luragung
  • Kicimpring
  • Jawadah (Makanan khas dari Luragung)
  • Papais
  • Raragudig
  • Ranginang
  • cingcau

Cinderamata

  • Batu Onix
  • Batu Granit
  • Suiseki
  • Bonsai
  • Cincin
  • Peti Antik
  • Calung
  • Es Krim Tape Susu

Selasa, 29 November 2011

Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut.
(1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
(2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
(3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
(5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
(6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
(7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
(8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
(9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.

5

Islam telah dikenal ke Nusantara atau Indonesia pada abad pertama
Hijriyah (abad 7 Masehi) meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu
besar melalui jalur perdagangan para pedagang muslim yang berlayar ke
kawasan ini dan singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih
intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara berlangsung
beberapa abad kemudian.

Setelah itu, terjadilah interaksi yang cukup "kental" antara para
pedagang Arab dan masyarakat Indonesia dalam akulturasi Bangsa Arab
dengan bangsa Indonesia, melalui pendekatan ekonomi (transaksi
perdagangan), penghapusan kasta-kasta dan menggantikannya ke dalam
derajat yang sama, pendekatan dakwah, ikatan perkawinan dan ajaran-
ajaran tasawuf.

Dalam sejarah Islam pernah mengalami kemajuan dan kemunduran.
Kemajuan
Islam terjadi pada masa Khalifah Abbasiah dan Muawwiyah berkuasa.
Islam mengalami kemunduran pada fase akhir Muawwiah di Andalusia
(Spanyol) setelah dikalahkan oleh tentara ratu Issabella dan raja
Ferdinand yang menguasai benteng terakhir Islam di Granada. Selain
itu, pasukan Tar-Tar dan Mongol melakukan penyerangan dengan
memporak-
porandakan Baghdad. Di Negeri Seribu Satu Malam itu mereka membunuh
para fuqoha, ulama dan cendikiawan muslim.

Pada saat yang sama, Islam di Nusantara malah berkembang pesat dan
satu per satu daerah kekuasaan kerajaan di Indonesia masuk Islam.
Banyak raja-raja di Indonesia yang semula memeluk agama Hindu-Budha
mulai memasuki agama Islam. Perkembangan Islam di Nusantara ibarat
(Islam) "mukjizat", karena mampu menggantikan kepercayaan-kepercayaan
dan agama masyarakat Indonesia yang sangat kuat. Selain itu, pada
saat
Islam di kawasan pusat-pusat kekuasan Islam seperti Baghdad, Spanyol
dan lain-lain sedang mengalami kemunduran.

Di Indonesia, saat itu, proses masuknya Islam terhindar dari
peperangan yang besar, bahkan interaksi antara penyebar Islam dan
masyarakat di Nusantara berjalan dengan cara halus dan baik. Padahal,
tantangan penyebaran Islam di Nusantara cukup besar karena masyarakat
Indonesia memiliki kepercayaan animisme dan agama Hindu-Budha sangat
kuat. Kondisi itu mengingatkan akan awal masuknya Islam di tanah Arab
yang kebanyakan menyembah berhala dan kepercayan paganisme. Tapi,
mengapa proses interaksi kebudayaan Islam dan Indonesia dapat
berjalan
lancar di masyarakat Nusatara? Karena para pedagang Arab itu cerdik
memadukan kebudayaan Islam dengan kebudayaan tradisional.

Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal
ini nampak pada tahun 100 H (718 M), saat raja Sriwijaya Jambi yang
bernama Srindravarman mengirim su-rat kepada Khalifah 'Umar bin
'Abdul
'Aziz dari Khilafah Bani Umayyah, meminta mengirimi da'i yang bisa
menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: "Dari Raja di Raja
yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu
raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang
di
wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-
bumbu
wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga
menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja arab yang tidak menyekutukan
tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda
hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tidak begitu banyak,
tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada
saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan
menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya." Dua tahun kemudian,
yakni tahun 720 M, Raja Srindarvarman, yang semula Hindu, masuk Islam
sehingga Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam.
Sayang, pada tahun 730 M, Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya
Palembang yang masih menganut Budha.

Hubungan Nusantara dengan Khilafah Islamiyah

Para pengemban dakwah Islam di Nusantara merupakan utusan langsung
khalifah. Pada tahun 808 H/1404 M Walisongo diutus oleh Sultan
Muhammad I (Sultan Muhammad Jala-bi/Celebi) dari Kesultanan Utsmani
yang dilakukan selama 1 periode. Mereka itu adalah: Maulana Malik
Ibrahim (Turki), ahli tata pemerintahan negara, Maulana Ishaq/Syekh
Awwalul Islam (Samarqand), Maulana Ahmad Jumadil Kubra (Mesir),
Maulana Muhammad al-Maghrabi (Maroko), Maulana Malik Israil (Turki),
Maulana Hasanuddin (Palestina), Maulana Aliyuddin (Palestina), Syekh
Subakir (Persia)
Antara tahun 1349-1406 M, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq ke
Jawa diantar oleh Zainal Abidin Bahiyan Syah penguasa Samudera Pasai.
Antara tahun 1421-1436 M, datanglah Sayyid Ali Rahmatullah putra
Syaikh Ibrahim (Samarqand), yang lebih dikenal dengan Ibrahim
Asmarakandi, dari ibu Putri Raja Campa-Kamboja (Sunan Ampel), Sayyid
Ja'far Shadiq/Sunan Kudus (Palestina), dan Syarif Hidayatul-lah
(Palestina) cucu Raja Siliwangi Padjajaran (Sunan Gunung Jati) untuk
menggantikan da'i yang telah wafat.
Mulai tahun 1463 M, banyak da'i dari Jawa yang menggantikan da'i yang
wafat atau pindah tugas. Mereka itu adalah: Raden Paku (Sunan Giri),
putra Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu,
Raja Blambangan; Raden Said (Sunan Kalijaga), putra Adipati
Wilatikta,
Bupati Tuban; Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang); Raden Qasim Dua
(Sunan Drajat), putra Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati, putri Prabu
Kertabumi, Raja Majapahit

Dilihat dari gelar mereka, dapat dilihat bahwa dakwah Islam sudah
terbina dengan subur dan baik di kalangan elit penguasa Kerajaan
Majapahit sehingga kesultanan terbentuk dengan mudahnya.
Hubungan Aceh dengan Khilafah Utsmaniyah terlihat pada tahun 1563 M,
dengan dikirimnya seorang utusan penguasa Muslim di Aceh ke Istambul
untuk meminta bantuan melawan Portugis sambil meyakinkan bahwa
sejumlah raja di kawasan tersebut telah bersedia masuk Islam jika
kekhilafahan Utsmaniyah menolong mereka. Namun, bantuan tersebut ter-
tunda selama dua bulan, karena adanya pengepungan Malta dan Szigetvar
di Hungaria dan kematian Sultan Sulaiman Agung. Akhirnya, dibentuklah
sebuah armada yang terdiri dari 19 ka-pal perang dan sejumlah kapal
yang mengangkut persenjataan dan persediaan untuk memban-tu
masyarakat
Aceh yang terkepung.

Namun, bantuan tersebut hanya satu atau dua kapal yang tiba di Aceh,
karena kapal yang lain dialihkan untuk tugas perluasan kekuasaan
Utsmaniyah di Yaman. Kapal yang tiba tersebut mengangkut pembuat
senjata, penembak, teknisi, senjata dan peralatan perang lainnya.
Peristiwa tersebut dapat ditemui di dalam berbagai arsip dokumen
sejarah negara Turki.

Tahun 1048 H/1638 M, Abdul Qadir dari Kesultanan Banten, dianugerahi
gelar Sultan Abdulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif
Makkah saat itu, dan tahun 1051 H/1641 M, Pangeran Rangsang dari
Kesultanan Mataram, meperoleh gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana
Matarami oleh Syarif Makkah.
Tahun 1638 M, Sultan Abdul Kadir Banten mengirim utusan membawa misi
mengha-dap Syarif Zaid di Makkah, misi tersebut sukses sehingga
Kesultanan Banten merupakan kera-jaan Islam dan termasuk Dar al-Islam
dibawah pimpinan Khalifah Turki Utsmani di Istanbul.

Tahun 1652, Khilafah Turki Utsmani mengirim 500 orang pasukan dari
Turki beserta sejumlah alat tembak (meriam) beserta amunisi kepada
Kesultanan Aceh setelah adanya per-mintaan dari kesultanan.
Dengan demikian, keterkaitan Nusantara sebagai bagian dari Khilafah,
dari pengiriman da'i hingga bantuan militer, telah dapat dilihat
dengan jelas. Hubungan tersebut juga dapat dilihat pada pengangkatan
Meurah Silu menjadi Sultan Malikussaleh di Kesultanan Samudera Pasai
Darussalam serta pengangkatan Sultan Abdul Kadir dari Kesultanan
Banten dan Sultan Agung dari Mataram oleh Syarif Makkah.
Islamlah yang menyatukan daerah di Indonesia, hal tersebut dapat
dilihat tidak adanya nafsu saling menguasai di antara kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan layaknya sebuah
provinsi-provinsi dalam naungan Daulah Khilafah yang berpusat di
Timur
Tengah.

Kondisi sebelum Islam masuk Indonesia juga terlihat pada saat ini
dimana umat Islam terbagi-bagi dalam national-state (negara
kebangsaan). Setiap negara hanya memikirkan dirinya sendiri, bahkan
ikut serta dalam penindasan negara lain. Seperti halnya yang
dilakukan
oleh Indonesia yang memberi dukungan suara dalam penindasan terhadap
Iran soal reaktor Nuklir. Ataupun Arab Saudi yang menyediakan
tanahnya
sebagai pangkalan termewah Amerika di Timur Tengah untuk menyerang
Iraq dan Afganistan. Padahal satu abad yang lalu mereka masih satu
kesatuan yang saling bahu membahu dalam naungan Islam. Peperangan
terjadi di Nusantara juga bukan dengan masyarakat asli sendiri,
melainkan dengan para penjajah asing seperti Spanyol, Portugis,
Belanda, Inggris. Nafsu para penjajah asing untuk menguasai Nusantara
dengan cara paksa, serakah dan merampok kekayaan masyarakat telah
mengakibatkan perlawanan dari rakyat yang hebat dan tak terelakan.
Bagi masyarakat yang telah memeluk agama Islam, mereka yakin bahwa
perang itu bukan sebatas mempertahankan harga diri dan keluarga, tapi
tanah air dan agama sebagai Jihad fi Sabilillaah.

Islam dan Politik di Indonesia

Islam datang ke Indonesia membawa berbagai macam perubahan tidak
hanya
dibidang spiritual namun juga dibidang sosial dan politik. Lebih-
lebih
lagi dalam kebangkitan perlawanan nasionalisme dan patriotik melawan
kolonialisme-imperialisme bangsa Eropa.
Sudah menjadi konsesus umum dari berbagai para ilmuan sosial,baik di
Barat maupun di Timur,bahwa bangkitnya Islam pada abad ke-8 M telah
membangun dunia baru dengan dasar pemikiran ,cita-cita, kebudayaan
dan
peradaban baru .

kebudayaan dan peradaban baru yang berdaya mengembangkan ilmu
pengetahuan di segala bidang, dengan beragam cabang-cabangnya.

Seperti halnya dengan tiap-tiap peradaban dunia , maka peradaban
Islam
yang berkembang selama tujuh abad (abad 7 - 14 M) akhirnya mengalami
kemunduran.

Menurut Stoddard (1922) sebab kemunduran dunia Islam adalah
superstition and mysticism (ketakhayululan dan mistik) yang merusak
Tauhid.

Sedangkan menurut Kohn(1922) kemunduran umat Islam disebabkan oleh:
abuses, empty formalism and decadence ( penyalahgunaan, formalisme
yang kosong, dan dekadensi)

Ahli sosiologi Muslim, Khaldun(1406) menyatakan bahwa penyebab
kemunduran umat Islam adalah akibat pola kehidupan yang hedonis,
arogan, dan ekploitasi terhadap rakyatnya sendiri. Akibatnya adalah
keropos dalam ketahanan fisik dan dekadensi moral.

Jiwa ashobiah (collective solidarity) dalam segala kehidupan baik
kehidupan group solidarity atau civic solidarity dilupakan.

Faktor lain kemunduran Islam adalah disebabkan oleh kolonialisasi
bangsa-bangsa Kristen-Eropa; yang mula-mula di Semenanjung Iberia
(Andalusi Spanyol) dan serangan Bangsa Monggol dan Tartar dari Asia
Tenggah.
Dalam masa itu Bangsa Eropa justru mengalami proses transisi yang
hebat dengan diinspirasi hasil kajian terhadap kebudayaan Yunani kuno
melalui perpustakaan Dunia Islam di Cordoba,
Granada dan Alexandaria. Eropa mengalami masa Renaisance.

Perkembangan yang luar biasa tersebut dilanjutkan dengan proses dari
masyarakat feodal ke masyarakat fruh Kapitalismus yang kemudian
melahirkan nafsu kolonialisme dan imperialisme. Kerajaan Islam di
Malaka jatuh dibawah kolonialisme Portugis tahun 1511 dan kerajaan
Islam di manila 1571.

Selama dekade awal abad 20, gagasan nasionalisme merupakan fokus
perdebatan politik di dunia Islam. Sebagaian intelektual Muslim tidak
setuju dengan gagasan tersebut dengan alasan
prinsip kedaulatan rakyat bertentangan dengan prinsip hukum Tuhan dan
prinsip ummah . Muhammad Iqbal, penyair dan filosof Asia Selatan,
menegaskan bahwa Islam menghendaki satu kesatuan umat Islam yang
tidak
yang tidak terbatas , dan menyebut kolonialisme Barat sebagai biang
keladi hancurnya persatuan dunia Islam.
Walaupun demikian Iqbal pada akhirnya sadar bahwa upaya membangun
kembali satu bentuk komunitas politik umat Islam yang bersifat
universal sudah tidak mungkin lagi , karena itu masing-masing wilayah
umat Islam harus berjuang meraih kemerdekaannya.

Hingga kini sebagian kecil umat Islam masih tetap menentang prinsip
negara kebangsaan ( nationstate) yang menurut mereka lebih mendudukan
hukum manusia diatas hukum Allah SWT.
Kendati demikian kecendrungan umum pada saat ini bagi umat islam
adalah menerima legitimasi negara model negara kebangsaan dan
mengarahkan politik mereka dalam konteks negara kebangsaan tersebut.
Nasionalisme tidaklah dijahit dari sepotong pakaian seragam. Ide-ide
religius juga memainkan peranan kunci dalam sejumlah gerakan
nasionalisme pada abad 20, termasuk di Eropa Barat-meskipun banyak
teori Barat yang menyatakan sebaliknya.

Sebagai konsekuensinya konsep nasionalisme menjadi lahan perdebatan
yang seru di dunia Islam.
Lebih dari seabad umat Islam bergumul dengan persoalan bagaimana
mempertemukan politik Islam dengan gagasan kebangsaan dan
kewarganegaraan.
Ini terbukti pada kasus di Indonesia dalam pertarungan antara
nasionalisme sekuler dan nasionalisme Islam, perdebatan selama abad
20
adalah menyangkut persoalan peranan Islam dalam konteks gagasan dan
praktek berbangsa.

Organisasi massa modern pertama, Sarikat Islam (SI) didirikan pada
tahun 1912, ditujukan untuk
mengangkat hak-hak politik kaum pribumi yang dengan cepat memperoleh
jumlah pengikut yang besar di Nusantara terutama di pulau Jawa.

SI didirikan untuk kepentingan pedagang pribumi Muslim dalam
menghadapi pedagang Cina. SI awalnya bergantung pada seruan Islam.
Akan tetapi ketika memperoleh jumlah pengikut yang banyak, SI
terlibat
dalam konflik ideologis antara pendukung politik Islam konvensional
dengan ideologi Marxisme-Sosialisme dan nasionalisme sekuler.

Pada tahun 1921 pertentangan antara kedua faksi ini sampai pada tahap
kritis dengan terpentalnya wakil-wakil sayap kiri SI. Pada masa
berikutnya kalangan kiri ( SI Merah) dan Kubu Islam (SI Putih)
bersaing menguasai cabang-cabang SI lokal dan membuat berantakan
perjuangan kaum pribumi dalam merebut kemerdekaan.
Dengan merosotnya peranan SI kepemimipinan perjuangan nasionalisme
beralih ke tangan kaum nasionalis non-religius, diantaranya adalah
PNI
(Partai Nasional Indonesia) yang dibentuk pada tahun 1927 dibawah
pimpinan seorang Ir. Soekarno, PNI merupakan organisasi yang
berbasiskan kebangsaan multietnik, bukan nasionalisme agama.

Nasionalisme merupakan ide asing yang tidak pernah dikenal dalam
Islam
dahulu.
Sebelum masuknya Islam di nusantara, perasaan kedaerahan sangatlah
kuat. Banyak peperangan yang terjadi antar kerajaan-kerajan di
Indonesia. Setelah masuknya peradaban dan kebudayaan Islam di
Indonesia, maka barulah dikenal persatuan di Indonesia dengan
landasan
"aqidah Islam". Persatuan yang terjadi tidak hanya karena adanya
kepentingan antar wilayah, namun disatukan oleh Islam dengan nama
"Daulah Khilafah Islamiyah" atau Negara Khilafah Islam.
Konsep Khilafah bukanlah konsep kedaerahan namun merupakan konsep
global yang menyatukan wilayah-wilayah dengan landasan aqidah Islam.
Oleh karena itu tidaklah aneh ketika kita menyaksikan bahwa Khilafah
Islam telah berhasil menyatukan sepertiga dunia di bawah satu
bendera,
yaitu bendera Islam. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Andalusia
(Spanyol) sampai dengan Kepulauan Maluku di Timur.
Penyatuan ini tidak terjadi begitu saja, namun merupakan buah dari
usaha dakwah Islam yang merupakan kewajiban dari Khilafah. Mungkin
tidak banyak yang tahu bahwa terdapat hubungan Nusantara dengan
kekhilafahan yang terjadi pada masa perkembangan Islam di Indonesia.
Sebagai warga Indonesia, kita tidak boleh melupakan hubungan
tersebut,
karena Islam-lah yang telah menyatukan Nusantara ini yang berupa
kepulauan menjadi sebuah Negara yang bersatu sehingga tidak ada lagi
perbedaan dari setiap daerah. Mereka telah terikat sebagai saudara
yang seiman.

Namun setelah Khilafah Islam runtuh (1924), wilayah Islam terbagi-
bagi
menjadi lebih dari 50 negara. Tidak hanya itu, kita menyaksikan
banyak
yang saling bertikai dan batasan dari setiap kelompok (kelompok
Islam)
yang berbeda pendapat. Dan dari masyarakat Islam sendiri kita melihat
adanya kompromi agama dengan agama lain. Mereka dengan tanpa merasa
berdosa telah mengikuti kebiasaan dari orang-orang kafir dengan
alasan
toleransi antar agama.

Disamping perpecahan yang terjadi, negara pun turut campur dalam
pengkeroposan pemahaman Islam di tengah-tengah umat. Hal tersebut
membuat umat Islam tidak peduli lagi dengan agamanya sendiri. Seperti
adanya usaha untuk menghapus Perda Syariat Islam yang merebak akhir-
akhir ini. Dengan mengetahui sejarah Islam di Indonesia, wajarlah
sebagai umat Islam kita ikut serta dalam usaha membangkitkan Islam di
muka bumi ini.

4

Perkembangan islam di indonesia – Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak uraian materi berikut ini

A. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India). Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya Islam ke Indonesia.
Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan
ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam
juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia.
Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari:
1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.
3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)
6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.
7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon)
Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah

3

Walisanga dari China?
Kontribusi Dari Wal Suparmo
28-02-2008,
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia tak bisa dilepaskan dari jasa Walisanga (wali sembilan). Banyak versi
mengenai kisah para wali ini, salah satunya versi yang menyatakan mereka berasal dari China. Tahun 1968, Profesor
Slamet Mulyana menulis versi yang tidak populer itu dalam bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya
Negara-negara Islam di Nusantara", namun dilarang beredar karena dinilai dapat memicu perdebatan SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antaragama).
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia tak bisa dilepaskan dari jasa Walisanga (wali sembilan). Banyak versi
mengenai kisah para wali ini, salah satunya versi yang menyatakan mereka berasal dari China. Tahun 1968, Profesor
Slamet Mulyana menulis versi yang tidak populer itu dalam bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya
Negara-negara Islam di Nusantara", namun dilarang beredar karena dinilai dapat memicu perdebatan SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antaragama).
Menurut Mulyana, orang yang mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah orang Tionghoa, yakni Chen Jinwen
atau yang lebih dikenal dengan Raden Patah alias Panembahan Tan Jin Bun/Arya (Cu-Cu). Ia lah pendiri kerajaan
Demak di Jawa Tengah.
Walisanga dibentuk oleh Sunan Ampel pada tahun 1474. Mereka terdiri dari sembilan orang wali; Sunan Ampel alias
Bong Swie Ho, Sunan Drajat alias Bong Tak Keng, Sunan Bonang alias Bong Tak Ang, Sunan Kalijaga alias Gan Si
Cang, Sunan Gunung Jati alias Du Anbo-Toh A Bo, Sunan Kudus alias Zha Dexu-Ja Tik Su, Sunan Muria Maulana Malik
Ibrahim alias Chen Yinghua/ Tan Eng Hoat, dan Sunan Giri yang merupakan cucu dari Bong Swie Ho.
Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias Raden Rahmat lahir pada tahun 1401 di Champa (Kamboja). Saat itu, banyak sekali
orang Tionghoa penganut agama Muslim bermukim di sana. Ia tiba di Jawa pada 1443. Tiga puluh enam tahun
kemudian, yakni pada 1479, ia mendirikan Mesjid Demak.
Belanda, yang sempat 'berperang' dengan para wali itu sempat tidak mempercayai bahwa sultan Islam pertama di Jawa
adalah orang Tionghoa. Untuk memastikannya, pada 1928, Residen Poortman ditugaskan oleh pemerintah Belanda
untuk menyelidikinya. Poortman lalu menggeledah Kelenteng Sam Po Kong dan menyita naskah berbahasa Tionghoa.
Ia menemukan naskah kuno berusia ratusan tahun sebanyak tiga pedati.
Arsip Poortman ini dikutip oleh Parlindungan yang menulis buku yang juga kontroversial, Tuanku Rao. Slamet Mulyana
juga banyak menyitir dari buku ini. Pernyataan Raden Patah adalah seorang Tionghoa ini tercantum dalam Serat Kanda
Raden Patah bergelar Panembahan Jimbun, yang dalam Babad Tanah Jawi disebut sebagai Senapati Jimbun. Kata Jin
Bun (Jinwen) dalam dialek Hokkian berarti 'orang kuat'. Cucu Raden Patah, Sunan Prawata atau Chen Muming/ Tan
Muk Ming adalah Sultan terakhir dari Kerajaan Demak. Ia berambisi meng-Islamkan seluruh Jawa, sehingga apabila ia
berhasil maka ia bisa menjadi "segundo Turco" (seorang Sultan Turki ke II), sebanding sultan Turki Suleiman I dengan
kemegahannya.
Kata Walisanga yg selama ini diartikan sembilan (sanga) wali, ternyata masih memberikan celah untuk versi penafsiran
lain. Ada yang berpendapat bahwa kata 'sanga' berasal dari kata 'tsana' dari bahasa Arab, yang berarti mulia. Pendapat
lainnya menyatakan kata 'sanga' berasal dari kata 'sana' dalam bahasa Jawa yang berarti tempat.
Kata Sunan yang menjadi panggilan para anggota Walisanga, dipercaya berasal dari dialek Hokkian 'Su' dan 'Nan'. 'Su'
merupakan kependekan dari kata 'Suhu atau Saihu' yg berarti guru. Disebut guru, karena para wali itu adalah guru-guru
Pesantren Hanafiyah, dari mazhab Hanafi. Sementara 'Nan' berarti berarti selatan, sebab para penganut aliran Hanafiah
ini berasal dari Tiongkok Selatan.
Perlu diketahui juga bahwa sebutan 'Kyai' yang kita kenal sekarang sebagai sebutan untuk guru agama Islam, dulu
digunakan untuk memanggil seorang lelaki Tionghoa Totok, seperti pangggilan 'Encek'.
Dan, sadar atau tidak, baju muslim yang kerap digunakan oleh laki-laki muslim Indonesia sangat mirip dengan pakaian
ala China. Baju Koko dan penutup kepala putih dianggap berasal dari China, karena di negeri asal Islam, Timur Tengah,
pakaian ini tidak dikenal.
Sumber:
- D. A. Rinkes "De heiligen van Java"
- Jan Edel "Hikajat Hasanoeddin"
- B. J. O. Schrieke, 1916, Het Boek van Bonang
- Utrecht: Den Boer - G.W.J. Drewes, 1969 The admonitions of Seh Bari : a 16th century Javanese Muslim text attributed
to the Saint of Bonang, The Hague: Martinus Nijhoff
- De Graaf and Pigeaud "De eerste Moslimse Vorstendommen op Java"
- "Islamic states in Java 1500 -1700".
SUARA WARGA
http://citizennews.suaramerdeka.com Menggunakan Joomla! Generated: 29 November, 2011, 16:21
- Amen Budiman "Masyarakat Islam Tionghoa di Indonesia"
- Prof. Slamet Mulyana "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara
SUARA WARGA
http://

2

1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama.
Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq
yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah
ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.
Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil
maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai,
akhirnya Perlak mengalami kemunduran.

Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama
Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai.
Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang
berbatasan dengan Selat Malaka.

rangkuman::
1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di
daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.
2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya
a. Catatan Marcopolo dari Venetia.
b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko.
c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.
d. Jirat Putri Pasai.
3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
maritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting di Pesisir
Pantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.
4. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan kerajaan Samudra Pasai
adalah Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golongan
masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain
Sultan Malik al-Saleh (1285 – 1297).
Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I).
Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II).
Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).


2.Kerajaan Demak
Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal dengan nama Bintoro
atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan Raja
Brawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.
Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota
dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi
Demak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.
Setelah Majapahit hancur maka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulau
Jawa dengan rajanya yaitu Raden Patah. Kerajaan Demak secara geografis terletak di
Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,
yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria
sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana
Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram
(Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang
penting bagi kerajaan Demak.

3.Kerajaan Banten
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi tentang kerajaan Demak, bahwa daerah
ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, di
bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak.
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada
putranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon,
dan lebih menekuni hal keagamaan.
Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasardasar
pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama,
memerintah tahun 1552 – 1570.
Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu di tepi Timur Selat
Sunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramai untuk perdagangan nasional.
Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diri dari kerajaan
Demak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesat dalam berbagai bidang
kehidupan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi tentang kehidupan politik Banten
berikut ini.
Silsilah Raja-raja Banten
1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)

2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)

3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)

4. Abulmufakir (1596 – 1640)

5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)

6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682)

7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

4. Kerajaan Mataram
Nama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatan
Anda pasti tertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zaman
Hindu-Budha.
Kerajaan Mataram yang akan dibahas dalam modul ini, tidak ada hubungannya dengan
kerajaan Mataram zaman Hindu-Budha. Mungkin hanya kebetulan nama yang sama.
Dan secara kebetulan keduanya berada pada lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu Jawa
Tengah Selatan.
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai
oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi
perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.
Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada
raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan
meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede
tersebut.
Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara
antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang
merupakan keturunan dari Raden Trenggono.
Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang
melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan
kepada Sutawijaya.
Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena
ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya
kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai
kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di
kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untuk
mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraian
materi berikut ini.
1.latar belakang berdirinya kerajaan Mataram!
Berdirinya kerajaan Mataram tidak terlepas dari perang saudara di Pajang. Karena
setelah kematian Pangeran Hadiwijaya, raja Pajang, maka terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri keturunan
Pangeran Trenggono. Untuk menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo meminta
bantuan kepada Sutawijaya, sehingga Sutawijaya berhasil mengatasi perebutan
kekuasaan tersebut. Atas jasanya secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan
takhta Pajang kepada Sutawijaya sehingga Sutawijaya mendirikan kerajaan Mataram.
2.Tindakan-tindakan Sultan Agung sebagai raja Mataram!
-Menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.
-Mempersatukan daerah-daerah kekuasaannya melalui ikatan perkawinan.
-Melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629.
-Memajukan ekonomi Mataram.
-Memadukan unsur-unsur budaya Hindu, Budha dan Islam.
3. Sebab-sebab kehancuran dari kerajaan Mataram!
-Tidak adanya raja-raja yang cakap seperti Sultan Agung.
-Banyaknya daerah-daerah yang melepaskan diri.
-Adanya campur tangan VOC terhadap pemerintahan Mataram.
-Adanya politik pemecah-belah VOC melalui perjanjian Gianti 1755 dan Salatiga
1757.

5. Kerajaan Gowa - Tallo
Gambar 2.10 merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16
terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng.
Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.10
tersebut.
Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun
1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan
Makasar. Nama Makasar sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang
masih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadi
pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia Timur maupun
yang berasal dari Indonesia Barat.
Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaan
besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara. Maka untuk menambah
pemahaman Anda tentang perkembangan kerajaan Makasar tersebut, silahkan simak
uraian materi berikut ini.

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Rebandang dari Sumatera,
sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan
raja Makasar pun memeluk agama Islam.
Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya (Raja
Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593 – 1639 dan
dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi bergelar Sultan Abdullah.

Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan
maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Malekul Said (1639 –
1653).
Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur
serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Perluasan
daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh
karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah
berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia
Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan
VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah
Maluku.
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya
untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda
semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda
memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar).
Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada
VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka
bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan
Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan
menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan
kerajaan Makasar.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau
di luar Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap
berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra
Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.
Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan
Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

1. 3 faktor yang menjadikan Makasar berkembang sebagai pusat
-Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional.
-Memiliki pelabuhan yang baik.
-Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.
2. 2 dampak dari isi perjanjian Bongaya dalam bidang politik terhadap kerajaan
-VOC berkuasa di Makasar.
-Daerah kekuasaan Makasar semakin sempit karena banyak daerah-daerah yang
melepaskan diri.
3. Akibat kekalahan Makasar terhadap Belanda antara lain:
-Peranan Makasar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan di Indonesia
Timur berakhir.
-Belanda dapat menguasai Makasar yang berarti menguasai perdagangan di
Indonesia Timur.

6.Kerajaan Ternate - Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Maluku adalah kepualuan
yang terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Irian. Jumlah pulaunya ratusan dan
merupakan pulau yang bergunung-gunung serta keadaan tanahnya subur.
Kehidupan Politik
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.
Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran dan
perdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempahrempah
tersebut, maka mendorong terbentuknya persekutuan daerah-daerah di Maluku
Utara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa.
Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari
Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilan
bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di
kepulauan Halmahera sampai Irian Barat.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebut
semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku.
Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu dengan
Ternate tahun 1512. Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkan
mendirikan benteng di Ternate.
Bangsa Barat selanjutnya yang datang ke Maluku adalah bangsa Spanyol, sedangkan
Spanyol sendiri bermusuhan dengan Portugis. Karena itu kehadiran Spanyol di Maluku,
maka ia bersekutu dengwn Tidore.
Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin
tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkan
Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternate
yang dibantu oleh Portugis.
Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnya
bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awal
penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantu
menyelesaikan pertikaian tersebut.
Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugis
adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berarti
Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilas
atau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya
persoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang
ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan
Perjanjian Saragosa.

1. proses masuknya Islam di Maluku!
Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagai
penghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagang
yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antara
pedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memeluk
Islam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangan
dan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.
2. usaha-usaha Portugis dalam rangka menguasai perdagangan
di Maluku.
-Portugis melaksanakan politik adu domba antara Ternate dan Tidore.
-Portugis mendirikan benteng di Maluku (menanamkan kekuasaannya di Maluku).
-Portugis melakukan monopoli perdagangan di Maluku.
3. akibat dari perjanjian Saragosa bagi rakyat Maluku!
-Maluku dikuasai oleh Portugis.
-Perdagangan Maluku dimonopoli oleh Portugis.
-Rakyau Maluku mengalami kesengsaraan.
-Rakyat Maluku mengangkat senjata melawan Portugis.